Judi = Menyalahgunakan Kepercayaan Tuhan
Meskipun Alkitab tidak secara spesifik menyebutkan tentang main judi, prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya memberi kita panduan yang jelas.
Pada akhirnya, berjudi adalah perbuatan yang tidak menghargai kepercayaan Tuhan kepada kita. Juga, dengan berjudi, kita terjebak dalam hawa nafsu dan merugikan diri sendiri. Mari hindari perjudian, apapun bentuknya, sehingga hidup kita tetap memuliakan Tuhan.
(Visited 2,743 times, 5 visits today)
Last modified: Oct 24
Jadi Legend777 ini merupakan aplikasi yang terbilang mengharuskan pengguna untuk membayar/deposit.
Tapi karena saat awal pendaftaran kita memperoleh bonus saldo sebesar 10$, maka untuk awal penggunaan, kita bisa memakainya gratis.
Tapi jika saldo 10$ tersebut sudah habis? Ada 2 pilihan yang bisa Anda ambil, yaitu terus lanjut main, atau berhenti bermain.
Menggantikan Kepercayaan kepada Tuhan
Alih-alih bergantung pada Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita, main judi bisa membuat seseorang bergantung pada keberuntungan. Padahal, dalam Yesaya 17:7 dikatakan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!”
Fakta Keamanan Bayi Berenang di Kolam Renang Umum
Sama seperti orang dewasa, sebenarnya tidak ada larangan bagi bayi untuk bisa menikmati wisata air yang ada. Sesekali mengajak bayi berenang di kolam renang umum itu boleh-boleh saja, Bun.
Namun, karena sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah, dokter biasanya menyarankan agar tidak membawa bayi berenang di kolam renang umum sampai mereka berusia 6 bulan ke atas.
Alasannya karena kolam renang umum biasanya memiliki suhu air yang cukup dingin untuk bayi, sementara pada usia kurang dari 6 bulan bayi masih belum bisa mengatur suhu tubuhnya sebaik orang dewasa.
Selain itu, air di kolam renang umum biasanya mengandung bahan kimia berupa klorin untuk membunuh bakteri berbahaya dan melindungi tubuh dari infeksi. Pada sebagian orang, konsentrasi klorin yang terlalu tinggi justru bisa menimbulkan reaksi pada kulit, seperti kemerahan, gatal, hingga mata merah.
Mendorong Keserakahan
Alkitab mengajarkan kita untuk berpuas diri dengan apa yang kita miliki. Dalam Ibrani 13:5 dikatakan, “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. ” Main judi, dengan harapan memperoleh lebih, bertentangan dengan prinsip ini. Kita akan terus terpacu untuk main lagi dan lagi, untuk menang lagi dan lagi. Bukankah itu yang disebut serakah?
Apakah Aplikasi Legend777 Penghasil Uang Penipuan?
Sebenarnya aplikasi semacam ini tidak direkomendasikan dipakai karena mereka memiliki status dan izin yang belum jelas.
Mungkin juga karena aplikasi masih baru, kalau begitu tunggu saja beberapa bulan kedepan, tunggu sampai aplikasi berstatus jelas.
Keamanan akun juga tidak menjamin, gampang dihack, tapi bisa-bisanya kita disuruh menyimpan uang deposit di sana.
Sampai sekarang mereka belum memiliki bukti bahwa sudah membayar.
Tapi bagi Anda yang ingin iseng mencoba mencari pengalaman bermain di Legend777, juga tidak ada salahnya.
Yang penting Anda tidak melakukan deposit. Kuncinya itu. Jangan deposit agar tetap aman. Jangan deposit agar kerugian Anda tidak makin banyak.
Review Aplikasi Legend777 Penghasil Uang
Legend777 adalah aplikasi penghasil uang dengan tugas menyelesaikan pesanan fiktif. Pesanan fiktif itu pesanan pura-pura, tidak nyata.
Kebanyakan kasus, kita diminta melakukan pembelian dalam aplikasi, tapi barang yang kita beli tidak akan sampai ke kediaman kita.
Biasanya jenis tugas ini memang berbayar. Kita butuh uang untuk membeli pesanan fiktif tersebut atau menggunakan uang untuk membeli akun VIP agar bisa memperoleh tugas.
Apapun itu, kita bisa memanfaatkan saldo 10 dollar gratis itu agar bisa menghindari pembayaran pada aplikasi.
Selain mengerjakan misi utama ini, ada juga misi yang lain yang memberikan kita penghasilan tambahan. Yaitu misi mengundang teman.
Baca juga: Reliamenka Penghasil Uang
Berisiko Terlilit Utang
Masalah sering muncul ketika seseorang kehilangan uang dalam main judi, terutama jika ia berutang dengan harapan akan menang. Ketika ia kalah dan tidak mampu membayar uang kembali, si pemain tentu akan terjerumus.
Seperti dikatakan dalam Amsal 22:7, “yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Sudah banyak cerita orang yang terlilit utang piutang karena judi.
Mengajak Si Kecil berenang di tempat wisata air seperti kolam renang mungkin terdengar menyenangkan. Namun, Bunda harus berhati-hati karena ada banyak masalah kesehatan yang mengintai ketika mengajak bayi berenang di kolam renang umum.
Membawa bayi berenang di kolam renang umum tak hanya menyenangkan, tetapi juga memberi kesempatan pada Si Kecil untuk melihat wajah dan mendengarkan suara orang sekitarnya. Hal ini merupakan salah satu kunci perkembangan kemampuan berbicara dan bahasa bayi, Bun.
Tips Mengajak Bayi Berenang di Kolam Renang Umum
Untuk memastikan keamanan bayi berenang di kolam renang umum, Bunda bisa mencoba beberapa tips berikut ini:
Jika Si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, Bunda sudah boleh membawanya untuk berenang di kolam renang umum. Namun, sebaiknya pilihlah kolam renang umum diperuntukkan untuk anak-anak ya, Bun.
Walaupun sudah bisa menyesuaikan diri dengan suhu air, tetap lebih aman untuk membawa Si Kecil ke kolam renang yang suhu airnya tidak terlalu dingin atau panas. Selain itu, Bunda juga bisa memakaikan baju renang agar suhu tubuhnya tetap terjaga.
Selain memastikan suhu air kolam, mulailah kegiatan berenang dengan menyiramkan air secara perlahan dan bertahap ke area tubuh Si Kecil agar ia merasa terbiasa dan tidak kaget dengan suhu air.
Dengan melakukan hal ini, diharapkan bayi juga bisa lebih relaks saat berenang nantinya. Saat Si Kecil terlihat mulai tenang dan terbiasa, Bunda bisa mulai berenang bersamanya. Pastikan juga tetap memegang erat tubuhnya dan jaga posisinya agar selalu berada di dekat Bunda.
Beragam bentuk pelampung memang bisa menarik perhatian Si Kecil sekaligus menjaganya tetap aman saat berenang. Namun, jangan hanya mengandalkan pelampung dan membiarkannya berenang sendirian ya, Bun. Pengawasan orang tua tetap menjadi yang utama untuk menghindari bahaya bayi tenggelam di kolam.
Saat pertama kali Bunda mengajak bayi berenang di kolam renang umum, pilihlah waktu dimana kolam tidak terlalu ramai pengunjung. Bunda bisa menanyakan hal ini ke petugas kolam renang terlebih dahulu sebelum berkunjung.
Situasi yang lebih sepi akan membuat Bunda merasa lebih tenang selama berenang bersama Si Kecil.
Hindari juga membawa Si Kecil ke kolam renang umum saat jam tidur siang atau pada jadwal bayi menyusu. Soalnya, pada waktu ini biasanya bayi menjadi lebih rewel karena merasa lapar atau lelah. Jika berenang dalam keadaan rewel, ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, Bun.
Selain tips di atas, hindari berenang terlalu lama ya, Bun. Sebagai permulaan, ajaklah Si Kecil bermain dan berenang selama sekitar 10 menit saja, kemudian tingkatkan waktunya secara bertahap. Soalnya, bayi di bawah 12 bulan tidak dianjurkan berada di dalam kolam renang lebih dari 30 menit per sesinya.
Selain batasan waktu, Bunda juga harus segera membawa Si Kecil keluar dari kolam renang jika ia sudah terlihat menggigil. Setelahnya, balutlah tubuhnya dengan handuk kering. Jika sudah terlihat tidak menggigil lagi, Bunda bisa membilas tubuh Si Kecil dengan air bersih untuk mencegah terjadinya iritasi dan infeksi kulit.
Jadi, sudah jelas ya, supaya kegiatan berenang tetap aman dan menyenangkan, bawalah Si Kecil ke kolam renang umum jika usianya sudah di atas 6 bulan.
Jika setelah berenang Si Kecil mengalami keluhan tertentu, misalnya gatal, kemerahan, atau luka, yang tidak kunjung mereda, periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berita tentang judi sedang naik belakangan ini, utamanya dalam bentuk online. Main judi terasa begitu menjanjikan. Dengan sedikit uang, kita bisa menang besar. Apalagi Alkitab tidak mengatakan apapun tentang hal ini. Lantas, bolehkah kita berjudi?
Alasan Menghindari Main Judi
Berikut 4 alasan lagi untuk menghindari perjudian.
Seperti yang diajarkan dalam Amsal 21:20, “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.” Saat kita berjudi, kita mempertaruhkan uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan atau untuk mendukung karya Kerajaan Tuhan.
Padahal, jelas Tuhan ingin kita mengelola semua yang kita miliki dengan bijak (Matius 25:14-15).